Kerennya Jadi Penulis
(Ilustrasi Google) |
Coret | Pena Fajar
Menulis merupakan pekerjaan yang sangat mengagumkan,walaupun pada dasarnya semua orang mampu menulis. Kita sudah di ajarkan menulis sejak duduk di sekolah dasar dulu, ya tentu saja menulis dalam artian yang sederhana. Dewasa ini, menulis menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Semua orang menulis, tak terkecuali, baik itu hanya menulis pesan singkat,daftar belanjaan,agenda harian dan lain sebagainya. Akan tetapi kenapa menjadi seorang penulis adalah hal yang mengagumkan? Padahal masih terlalu banyak orang yang mendedikasikan hidupnya untuk menulis tetapi masih sulit untuk mencukupi kebutuhannya, walaupun banyak juga yang tiba-tiba kaya karena menulis. Nah hal-hal berikut inilah yang menjadikan profesi menulis KEREN!
Menulis merupakan pekerjaan yang sangat mengagumkan,walaupun pada dasarnya semua orang mampu menulis. Kita sudah di ajarkan menulis sejak duduk di sekolah dasar dulu, ya tentu saja menulis dalam artian yang sederhana. Dewasa ini, menulis menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Semua orang menulis, tak terkecuali, baik itu hanya menulis pesan singkat,daftar belanjaan,agenda harian dan lain sebagainya. Akan tetapi kenapa menjadi seorang penulis adalah hal yang mengagumkan? Padahal masih terlalu banyak orang yang mendedikasikan hidupnya untuk menulis tetapi masih sulit untuk mencukupi kebutuhannya, walaupun banyak juga yang tiba-tiba kaya karena menulis. Nah hal-hal berikut inilah yang menjadikan profesi menulis KEREN!
1. Penulis Harus Pintar
Pada saat seorang penulis menulis, dia tidak hanya
memindahkan lambang-bunyi ke dalam tulisan,
akan tetapi, seorang penulis harus tahu apa yang ia tulis. Oleh sebab itu
seorang penulis haruslah menguasai meteri yang ia tulis atau dengan kata lain,
penulis harus pintar. Saya mempunyai seorang teman yang sering mempelajari
hal-hal baru bahkan sangat jauh dari bidangnya, ketika saya tanyakan alasanya
ia menjawab dengan tegas “Saya ingin jadi penulis,
dan seorang penulis yang baik harus mengetahui hal-hal yang jarang diketahui
masyarakat umum.”
2. Penulis Tinggalkan Jejak Hidup
Gajah mati
meninggalkan gading, hariamau
mati meninggalkan belang,manusia mati meninggalkan”nama”. Nah, nama yang
seperti apa yang akan kita tinggalkan? Itu yang menjadi pertanyaan bagi setiap
orang, khususnya seorang penulis.ketika penulis yang menciptakan karya besar
meninggal dunia,
dia tak sepenuhnya hilang dari dunia
ini karena gagasa-gagasanya tetap tinggal di benak
pembacanya. Seperti
RA kartini, mengapa
tokoh perempuan yang satu ini sangat dikenal? Itu karena
karyanya yang selalu hidup dalam jiwa pembacanya.
3. Penulis Berpikir Sistematis
3. Penulis Berpikir Sistematis
Saat menuangkan
gagasan-gagasan ke dalam media tulis, seorang penulis tidak asal-asalan dalam
menulis, penuh perhitungan dan terstruktur rapi. Tak mungkin sebuah tulisan,
bahasnya “meloncat-loncat” dalam memaparkan ide. Jika ada tulisan yang tidak
jelas kemana muaranya, pastilah si penulis tidak lihai memainkan kata dan tidak
berpikir sistematis, ini banyak ditemukan pada penulis pemula. Akan tetapi jika
seorang yang sudah bertekat menjadi penulis, ia terus menulis dan memperbaiki
diri, lamba-laun
ia akan berpikir sangat sistematis bahkan lebih dari yang ia harapkan. Jadi,
dengan kata lain, seorang penulis yang terbiasa menulis pasti akan berpikir
sitematis dan ketika memaparkan sebuah gagasan, akan dengan mudah dimengerti
oleh orang lain.
4. Penulis Memiliki Banyak Teman
Sistem perbukuan di Indonesia sudah mulai
mengembangkan sayapnya, itu terbukti dengan sudah banyak munculnya
penerbit-penerbit buku dan pemasaranya yang sudah meluas. Tak heran jika ada
seorang penulis yang baru menulis satu buku tapi sudah dikenal luas. Ketika
sudah mempuyai jaringan yang luas itu sangat memudahkan kita melakukan apa
saja.
5. Penulis Juga Pendakwah
Nah, alasan yang
satu ini membuat saya tak henti-hentinya menulis, menyampaikan agama Allah tidak hanya
dilakukukan dengan lisan akan tetapi berdakwah dengan tulisan juga sangat
efektif. Coba kita kenang
ulama terdahulu seperti Imam Syafi’I,
Imam Ghazali, Imam
Hambali, Maliki, Maliki,dan masih banyak lagi. Semuanya meninggalkan karya yang
terus dipelajari oleh manusia setelahnya. Hal ini menunjukan bahwa berdakwa
melaui media tulis tak lekang oleh waktu. Dan apabila yang tulisan kita
bermamfaat seperti kitab-kitab klasik karya imam-imam besar tersebut, pastinya
pahala akan terus mengalir bagi siapa yang menulisnya.
6. Penulis Tak Perlu Modal Besar
Untuk menjadi
penulis kita tak perlu punya perusahaan besar, tak perlu punya mobil, tak perlu
punya toko, tak perlu lahan kosong, yang kita perlukan hanya ilmu dan sarana
untuk menulis. Ilmu memang mahal akan tetapi bukan dalam artian mahal yang
dihargakan dengan uang.menuntut ilmu di jenjang pendidikan formal seperti sokalah
dan perguruan tinggi memang harus mempunyai modal besar, tapi bagaimana dengan
perpustakaan umun yang menyediakan berbagai buku dengan gratis.
7. Penulis Pandai Kendalikan Emosi
Memang tidak
semua penulis pandai mengendalikan emosinya, tak jarang ada yang kebablasan.
Akan tetapi sebagian besar penulis mampu mengendalikan emosinya dengan cara
mencurahkannya lewat media tulis, contonya, ketika seorang penulis dihajar
preman tapi dia tak sangup melawanya walaupun keinginan untuk menghajar balik
preman tersebut sangat besar alhasil, sampai kerumah dia menuangkan seluruh
kakesalannya lewat tulisan sehingga menciptakan tokoh yang sangat kuat dalam
membasmi kajahatan. Dan bisa saja dia menciptakan karya besar dari pengalamanya
yang menyedihkan tersebut.
8. Penulis Tak Lekang oleh Waktu
8. Penulis Tak Lekang oleh Waktu
Nah, hal ini
juga menjadikan profesi menulis sangat keren, bagaimana tidak, ketika kita
bekerja di sebuah perusahaan atau intansi pemerintahan pasti ada saatnya kita
pensiun, dan tidak sedikit mereka yang pensiun ketika kariernya sudah tinggi
mengalami post power syndrome. Akan tetapi bagaimana dengan seorang penulis?
Tentu saja tidak, bahkan saat seorang penulis sudah mencapai umur yang matang
pasti ia akan menciptakan karya yang lebih sempurna karena ia sudah berproses
saat ia masih muda.
9. Penulis Juga Bisa Kaya
Nah, alasan yang
satu ini saya letakkan di akhir karena sudah banyak mengetahuinya, padahal
bukan hanya materi yang kita kejar saat kita memutuskan untuk menjadi seorang
penulis. Akan tetapi seorang penulis bisa kaya bukan hal yang ajaib, kita bisa
melihat penulis seperti Adrea Hirata, Habiburahman el Shirazi, Dewi Lestari,
dan banyak lagi yang meraup rupiah melalui menulis. Ingat, pemasaran buku
sekarang sudah sangat maju, jadi apabila buku yang anda tulis memang bagus tak
menutup kemungkinan untuk menjadikan anda milyarder hanya dalam hitungan bulan
bahkan hanya dengan menulis satu buku.
Nah, tunggu apa
lagi? Sisihkanlah sedikit waktu yang anda miliki untuk menulis, mungkin
dengan meluangkan satu jam dari waktu
anda untuk menulis bisa mengubah hidup anda. Ayo sobat-sobat kita menulis,
karena menulis itu KEREN.
0 comments:
Post a Comment